"JADDIDUU IIMANAKUM BIKATSROTI QOULI LAA ILAAHA ILLALLAAH"


DEALS WIDGETS NOW

BEST PRODUCT

Senin, 27 April 2009

"ROME*JULIET KISAH CINTA THE JAK vs VIKING "

Seperti biasanya setiap hari jumat sore gw mempunyai agenda rutin yaitu nonton film di XXI Bekasi. Long weekend ini gw nonton bareng sohib gw sofyan yang juga mempunyai hobi yang sama yaitu nonton film. Sebelum nonton gw browsing dulu di situs resmi 21 cineplex untuk mengetahui film apa yang lagi diputar di XXI Bekasi. Ada banyak pilihan film yang sebenarnya gw juga belum nonton dan kayaknya menarik juga, ada Knowing, Rome Juliet, Pocong Setan Jompo, Race to witch Mountain, Anak Setan, Fast And The Furious 4, Push. Dari deretan film-film tersebut akhirnya gw memutuskan untuk nonton Romeo Juliet, film karya anak negeri yang sarat kontroversi.

Sebelum nonton gw beresin kerjaan gw yang masih menumpuk di meja layaknya sampah yang berceceran di lantai. Tiba-tiba temen gw sang security kantor berminat juga nonton tuh film Romeo Juliet, jadilah kita threesome nonton film. Romeo Juliet sendiri mulai tayang jam 19.30 WIB, pas lah dengan waktu jam kantor gw.

Gambaran awal film Romeo Juliet adalah kisah percintaan dua remaja yang sedang dimabuk asmara tetapi yang jadi masalah adalah kedua remaja itu adalah salah satu supporter klub sepak bola tanah air yang sering berseteru yaitu The Jak dan Viking.

Jam 19.00 WIB gw mulai berangkat ke XXI Mega Bekasi yang lokasinya gak begitu jauh dari kator gw. kira-kira butuh waktu 10 menit guna nyampai tuh lokasi dengan catatan gak macet di jalan, yah kita tau sendiri lah bukan hanya Jakarta yang macet Bekasi juga macet broooo!!!.

Gw kaget setengah mampus begitu nyampe di XXI Bekasi, buannyak banget orang yang lagi ngantri tiket. Dengan baju warna oranye gw bisa pastiin bahwa yang lagi ngantri adalah The Jak Mania pendukung setia Persija Jakarta. Gw pikir gw salah masuk tempat, gw kayak masuk Stadion Lebak Bulus coy, banyak banget pendukung Persija yang lagi ngantri tiket.

Gw ngantri di belakang para pendukung The Jak Mania yang kayaknya akan nonton film Romeo Juliet. Akhirnya gw dapet tiket juga di kursi G12 temen gw Sofyan di G13 dan May di kursi G11. Begitu masuk ke studio 2 gw heran kok banyak banget kursi yang masih kosong, bukannya tadi The Jak Mania pada ngantri beli tiket ??? ohh tidak sodara-sodara mereka ngantri tiket BUKAN untuk nonton Romeo Juliet tapi merekan nonton Pocong Setan Jompo bareng pacar-pacar mereka. Ya sudahlah, gw gak begitu mempersoalkan masalah itu lagian itu hak mereka mau nonton apa, mau jumpalitan di studio juga bodo amat.

Studio 2 mulai redup itu tandanya film akan segera di mulai dengan perasaan syahdu gw ambil rotii unyil yang ada dalam tas gw. jrengg…jreennngggg…tiba-tiba muncul sesosok tinggi besar dalam layar studio, dengan tulisan yang begitu nyata ‘Anti Narkoba’, ya ampyun itukan Mochtar Mohammad Walikota Bekasi ternyata beliau kampanye anti narkoba juga di studio, aya-aya wae.

Film Romeo Juliet ternyata jauh dari bayangan gw selama ini. Film tentang kisah cinta romantis berubah menjadi film yang anarki. Film dibuka dengan adegan kekerasan supporter yang dengan beringas saling baku hantam bertarung untuk mempertaruhkan gengsi dan harga diri. Gw sempat terkaget-kaget begitu melihat dalam salah satu adegan fil ada kata-kata “The Jak Anjiii***” dan “VIKING Anjiii**”. Perulangan kata-kata yang terus menerus kadang membuat hati ini menjadi panas, apalagi buat para pendukung fanatic Persija dan Persib.

Intisari dari film Romeo Juliet adalah kisah percintaan Rangga seorang pendukung setia Persija yang sudah pasti anggota The Jak Mania dengan Desi seorang VIKING pendukung setia Persib. Cinta mulai tumbuh ketika terjadi tawuran antar supporter Persija denga Persib.

Banyak adegan romantis dibalut komedi yang sangat cair dalam film ini. Seperti adegan ketika Rangga dengan nekad membawa Desi yang notabene adalah pendukung setia Persib ke markas The Jak Mania. Begitu banyak gejolak yang terjadi sepanjang film ini. Pertentangan cinta mereka begitu kuat terutama datang dari kakak Desi yang merupakan VIKING sejati.

Banyak adegan kekerasan yang ditampilkan dalam film ini ditambah dengan umpatan-umpatan bahkan perbuatan yang bisa menimbulkan perpecahan antar supporter di Indonesia terutama The Jak Mania dengan VIKING. Saling benci diantara kedua supporter begitu terasa digambarkan dalam film ini, bagaimana para pendukung Persija menjadikan baju kesebelasan Persib sebagai keset dan lap tangan, pun begitu juga sebaliknya para pendukung Persib menjadikan baju Persija sebagai lap tangan bagi mereka.
Tujuan pembuatan film ini memang untuk menggambarkan realita kelakuan para supporter Indonesia khususnya The Jak Mania dengan VIKING yang permusuhannya belum tuntas sampai sekarang. Produser film ini ( Andi Bachtiar Yusup) yang tidak lain adalah komentator sepakbola handal di tanah air mengatakan bahwa film ini membawa pesan perdamaian agar pendukung Persija dan Persib bisa berdamai.

Tapi menurut gw dalam film ini terlalu banyak mengekspos kekerasan, tawuran yang terjadi antara The Jak Mania dengan VIKING, dimana saling umpat dan saling hina keluar dari mulut para pendukung kedua kesebelasan. Bahkan Rangga seorang The Jak Mania memanggil kekasihnya Desi dengan nickname ‘VIKING ANJJIIINNN..’ pun desi memanggil Rangga dengan nickname “ The Jak Annjjiiinnn..’.

Menurut berita, pimpinan kelompok supporter Persija dan Persib meminta agar film ini tidak diputar di bioskop-bioskop 21 hal ini di khawatirkan akan memancing emosi kedua belah pihak. Hal ini dengan tegas dibantah oleh pihak Produser, bahwa film ini memang realita yang terjadi dalam sepakbola di Indonesia.

Bagaimanapun juga film ini patut kita apresiasi. Pasti ada pihak-pihak yang tersakiti dengan beredarnya film Kontroversial ini, tapi kita juga harus bijak dalam melihat realita sepakbola di negeri kita. Film ini diakhiri dengan tewasnya Rangga akibat ditusuk oleh ‘oknum’ pendukung Persib ketika Rangga dengan nekad berhasrat untuk menemui Desi yang telah dia persunting sebagai istri di stadion markas Persib Bandung.

Sampai kapan kekerasan dalam sepakbola akan terus dan terus terjadi. Kekerasan dalam sepakbola hanya akan menimbulkan penderitaan dan korban jiwa. Jadilah pendukung yang santun yang menjunjung tinggi fair play. Itulah kira-kira pesan yang tersirat dalam film Romeo Juliet. Inilah sepenggal kesan gw ketika nonton film Romeo Juliet,. Dalam bisnis semakin kontoversial maka semakin banyak orang yang tertarik. Salam **

Tidak ada komentar: